Oleh: kesmasy | April 13, 2011

Baku Mutu Lingkungan (2)

Hmm… setelah lama tak menyentuh kesmasy.wp ne, akhirnya aku muncul lagi nich… heehee…

Mari Kita Lanjutkan…

ehm..ehm….

Baku Mutu Air Laut, merupakan batas kadar zat, energi atau komponen lain yang diperbolehkan ada dan zat atau komponen bahan pencemar yang ditenggang adanya dalam air laut.

Pemanfaaat baku mutu air ini digolongkan atas:

  1. Untuk kehidupan biota laut (taman laut dan konservasi)
  2. Untuk pariwisata dan rekreasi laut, khusus renang dan selam
  3. Untuk pariwisata dan rekreasi
  4. Untuk budidaya laut
  5. Untuk pertambangan dan industri

Baku Mutu Udara

Baku mutu udara terbagi atas 2, yaitu baku mutu udara ambien dan baku mutu emisi gas & partikel.

1. Baku Mutu Udara Ambien

Baku mutu udara ambien merupakan batas kadar yang diperbolehkan bagi zat atau bahan pencemar yang terdapat di udara namun tidak menimbulkan gangguan bagi manusia dan makhluk hidup lainnya.

Berikut baku mutu udara ambien berdasarkan Kept. Men. LH. No 02/MENKLH/1988:

Parameter

Baku Mutu

Waktu

SO2

0,1 ppm

24 jam

CO

20 ppm

8 jam

HOX

0,05 ppm

24 jam

O3

0,1 ppm

1 jam

Debu

0,26 mg/m2

24 jam

Pb

0,06 mg/m3

24 jam

H2S

0,03 ppm

30 menit

NH3

2 ppm

24 jam

HC

0,24 ppm

3 jam

2. Baku Mutu Emisi Gas dan Partikel

Baku mutu emisi gas dan partikel adlah batas kadar yang diperbolehkan bagi zat atau bahan pencemar yang dapat dikeluarkan dari sumber pencemar ke udara sehingga tidak mengakibatkan dilampaui baku mutu udara ambien.

Sumber emisi bahan pencemar terbagi atas 2 yaitu sumber tak bergerak dan sumber bergerak.

Parameter

Baku Mutu

Waktu

SO2

0,1 ppm

24 jam

CO

20 ppm

8 jam

HOX

0,05 ppm

24 jam

O3

0,1 ppm

1 jam

Debu

0,26 mg/m2

24 jam

Pb

0,06 mg/m3

24 jam

H2S

0,03 ppm

30 menit

NH3

2 ppm

24 jam

HC

0,24 ppm

3 jam

Oleh: kesmasy | Desember 1, 2010

Ibu Pemarah Perburuk Asma Anak

Kondisi emosional ibu berpengaruh kuat terhadap kesehatan buah hati. Penelitian Kyushu University, Institute of Health Science di Jepang, mengungkap, ibu yang mudah marah meningkatkan risiko serangan asma pada anak.

Penelitian dilakukan selama satu tahun terhadap 223 ibu yang memiliki anak usia 2-12 tahun dengan asma. Penelitian fokus menyelidiki faktor yang memengaruhi tingkat stres serta gaya pengasuhan para ibu.

Mayoritas ibu memiliki sikap yang cenderung mendominasi, terlalu melindungi dan memanjakan anak-anak mereka. Selain memotret sikap para ibu terhadap anak-anak mereka, peneliti juga merekam karakter stres dan cara mengatasinya lewat kuesioner.

Hasilnya, anak di atas usia tujuh tahun terpacu mengalami serangan asma yang buruk jika ibu mereka cenderung terlalu melindungi. Sementara anak-anak usia lebih muda akan mengalami kondisi yang lebih buruk ketika sang ibu emosional, jengkel, atau menekan emosi mereka.

“Hasil penelitian kami menganjurkan untuk para ibu yang memiliki anak yang masih kecil harus memberikan perhatian lebih dan mengurangi kadar stres mereka,” kata salah satu peneliti, Profesor Jun Nagano, seperti dikutip dari laman Telegraph.

Jun Nagano mengatakan, sikap emosional ibu akan memengaruhi tingkat stres anak. Inilah yang kemudian memicu penyakit asma yang diderita buah hatinya kian buruk. Penelitian ini dipublikasi di jurnal terbuka BioPsychoSocial Medicine: BioMed Central.

 

Sumber: Vivanews

Oleh: kesmasy | Desember 1, 2010

Udara Kamar Si Penyebab Penyakit

Anak Anda mudah terserang penyakit tanpa diketahui apa penyebabnya? Bisa jadi, kamar si kecil adalah ‘biang keladi’ anak rentan terkena penyakit.

Tanpa disadari, Anda kerap memakai produk berbahan kimia untuk membersihkan kamar. Hal ini bisa memicu penyakit. Bahkan, cat dinding kamar juga bisa picu penyakit pada anak.

Peneliti dari Universitas Karlstad di Swedia menemukan, anak-anak berisiko terkena alergi yang diakibatkan bahan kimia di kamar tidur mereka, hingga 180 persen. Bahan kimia pemicu penyakit itu dikenal sebagai PGEs, seperti dikutip Daily Mail.

Pemimpin studi Profesor Carl-Gustaf Bornehag mengatakan, penelitian ini menunjukkan konsentrasi PGEs, propilen glikol dan eter glikol, di udara kamar tidur dikaitkan dengan peningkatan risiko terkena asma, rhinitis dan eksim pada anak-anak.

“Analisis kami juga mengungkapkan bahwa penggunaan cat berbasis air di tempat tinggal, serta pembersih (kimia) berbahan dasar air, dikaitkan dengan konsentrasi yang lebih tinggi PGEs di udara kamar tidur,” katanya menambahkan.

Para peneliti mempelajari 198 anak-anak prasekolah dengan asma dan alergi bersama dengan 202 pengawas kesehatan di Varmland, Swedia. Sampel udara diambil dari kamar tidur anak-anak itu dan delapan kelompok senyawa atsiri dianalisis.

Anak-anak itu kemudian diperiksa oleh dokter sementara orang tua mereka mengisi kuesioner kesehatan umum tentang kesehatan keluarga dan gaya hidup.

Hasilnya, di antara zat yang diidentifikasi adalah senyawa yang dicurigai mengganggu hormon. Profesor Bornehag menambahkan, “Temuan kami sekali lagi menimbulkan pertanyaan aspek kesehatan terkait dengan penggunaan bahan kimia dalam kehidupan sehari-hari kita.”

Selain itu, bahan kimia pemicu penyakit juga dapat ditemukan dalam beberapa mainan dan kemasan plastik

Oleh: kesmasy | Oktober 8, 2010

Baku Mutu Lingkungan

Baku mutu lingkungan merupakan batas atau akadar makhluk hidup, zat, energi, atau kompinen yang ada atau harus ada dan atau unsur pencemar lingkungan yang ditenggang adanya dalam suatu sumber daya tertentu sebagai unsur lingkungan hidup.

terdapat 5 jenis baku mutu lingkungan, yaitu:

1. Baku mutu air

2. Baku mutu udara ambien

3. Baku mutu emisi gas dan partikel buang

4. Baku mutu air laut

5. Baku mutu limbah cair

 

Baku mutu dan nilai ambang batas sebenrany berbeda perbedaan itu antara lain:

1. Baku mutu untuk lengkungan ambien, sedangkan nilai ambang batas untuk lingkungan kerja.

2. Waktu pemaparan pada baku mutu adalh 24jam, sedangkan pada nilai ambang batas adalah 8jam per hari.

3. pada baku buku yang menjadi target terpapar adalah semua kelompok umur, sedangkan pada nilai ambang batas adalah pekerja.

4. Baku mutu memiliki kadar yang lebih kecil sedangkan nilai ambang batas memiliki kadar yang lebih besar.

 

Baku Mutu Air

Baku mutu air terbagi atas 2, yaitu baku mutu aliran dan baku mutu effluen.

Baku mutu aliran merupakan persyaratan mutu air bagi sumber air seperti sungai, danau, air tanah yang disusun dengan mempertimbangkan pemanfaat air tersebut, kemampuan mengencerkan dan membersihkan diri terhadap beban pencemaran dan faktor ekonomis.

Ciri-ciri baku mutu aliran:

1. Untuk mengatur kualitas badan air

2. Untuk daerah yang sedikit industri

3. Pengawasan lebih sulit

4. Syarat untuk industri sejenis beda

 

 

Baku mutu effluen merupakan persyaratan mutu air limbah yang dialirkan ke sumber air,  sawah, tanah, dan tempat-tempat lain dengan mempertimbangkan pemanfaatan sumber air yang bersangkutan dan faktor ekonomi pengelolaan air buangan.

Ciri-ciri baku mutu effluen;

1. Mengatur buangan ke badan air

2. Untuk daerah yang banyak industri

3. Pengawasan yang dilakukan lebih mudah

4. Syarat untuk industri sejenis sama.

 

Penggolongan badan air menurut PP No 2o Tahun 1990:

1. Golongan A, untuk air minum tanpa pengolahan

2. Golongan B, untuk bahan bak air minum

3. Golongan C, untuk keperluan perikanan dan pertanian

4. Golongan D, untuk pertanian, usaha perkotaan, industri

5. Golongan E, untuk selain di atas, seperti transportasi.

 

(Bersambung ya…..)

Oleh: kesmasy | April 7, 2010

Golongan Beresiko Tinggi Untuk Osteoporosis

Osteoporosis adalah suatu kondisi berkurangnya massa tulang secara nyata yang berakibat pada rendahnya kepadatan tulang. Anda patut mewaspadainya karena ini merupakan penyakit yang datang diam-diam.

Kebiasaan atau pola makan dapat memengaruhi terjadinya penyakit ini. Mereka yang mengonsumsi makanan bergizi baik dapat memperkecil risiko osteoporosis. Sebaliknya, mereka yang punya kebiasaan merokok, minum alkohol atau kopi berlebihan, serta pola makan tidak seimbang, rentan mengalami kerapuhan tulang.

Ada sembilan golongan yang termasuk berisiko tinggi terhadap osteoporosis. Golongan tersebut adalah :

1. Penderita Hiperparatiroid
Meskipun rendah persentase kejadiannya, hormon paratiroid yang terletak di leher depan kita berdekatan dengan kelenjar tiroid, dapat mengalami keganasan atau tumor. Pada situasi ini, jumlah hormon yang beredar di dalam tubuh akan meningkat. Padahal, seperti kita ketahui, hormon ini sangat erat hubungannya dengan sel osteoclast dalam tulang. Akibatnya, sel-sel osteoclast akan mengalami peningkatan aktivitas. Akan lebih banyak senyawa kalsium yang diambil dari tulang sehingga menimbulkan peningkatan pesat kadar kalsium dalam darah. Kondisi semacam ini menyebabkan penderita mengalami penurunan selera makan, kemunduran dalam kekuatan otot, nyeri perut, dan pengeroposan tulang bila terjadi secara berlanjut.

2. Penderita Hipertiroid
Sebutan lain untuk hipertiroid adalah basedow. Gejala penderita cukup beragam, tidak sama satu sama lain. Namun, secara umum ditandai oleh mudah berkeringat, lemas, gugup, lekas marah, cemas, gelisah, tidak bisa tidur, lapar terus (anehnya, meskipun sudah makan, berat badan malahan turun), sembelit atau justru diare, tangan gemetar, haid tidak teratur, tekanan darah meninggi, rambut mudah rontok, dan pengeroposan tulang.

Penyebab hipertiroid adalah berlebihnya kadar hormon tiroksin yang dihasilkan oleh kelenjar gondok. Akibatnya, pertukaran zat dalam tubuh meningkat jauh di atas normal. Pengatur metabolisme tubuh menjadi terlalu aktif, termasuk metabolisme kalsium. Pada kondisi tersebut terjadi pembuangan kalsium secara besar-besaran melalui air seni maupun tinja. Untuk mengimbanginya, terjadilah proses demineralisasi tulang yang lebih aktif.

3. Penderita Anoreksia Nervosa
Penderita anoreksia nervosa (kelainan pola makan) akan melakukan pembatasan konsumsi makanan secara tidak wajar. Mereka akan berupaya mati-matian untuk menjaga berat badan dan bentuk tubuhnya, serta mengendalikan kebiasan makan yang ketat. Seringkali mereka melakukan kegiatan olahraga yang berlebihan dalam upaya mencapai bobot badan ideal menurut imajinasinya.

Pada awalnya penurunan bobot badan yang dilakukan kelihatan cukup realistis. Namun, setelah mencapai target, mereka menetapkan bobot ideal yang lebih rendah. Secara psikologis, mereka sangat peka terhadap kritikan mengenai bobot badan. Diet yang dilakukan seolah-olah menjadi pola hidup. Mereka sebenarnya memiliki rasa lapar yang normal, tetapi rasa lapar tersebut dikontrol dengan ketat.

Makanan berlemak nyaris tidak tersentuh, padahal kandungan energinya tinggi. Penderita anoreksia adalah individu-individu yang memiliki kepedulian tinggi terhadap aspek gizi. Sayang sekali terjadi distorsi pengetahuan gizi, sehingga mereka tidak mampu mempraktikkan konsep-konsep informasi gizi yang diterimanya. Karena itulah penyakit osteoporosis mudah sekali menyerang mereka.

4. Hamil dan Menyusui
Semasa hamil, penyerapan kalsium di dalam usus ibu akan meningkat untuk memenuhi kebutuhan kalsium bagi bayi yang dikandungnya. Apabila konsumsi kalsium harian pada ibu rendah, kebutuhan bayi akan kalsium terpaksa dipenuhi dari cadangan kalsium yang ada pada tulang ibunya. Hal yang sama juga dapat terjadi selama menyusui. ASI sangat diperlukan oleh bayi untuk hidup sehat, dan salah satu komponen penting pada ASI adalah kalsium. ASI rata-rata mengandung kalsium sebanyak 300 mg per liter. Oleh karena itu, konsumsi kalsium harus ditingkatkan selama menyusui. Jumlah konsumsi yang dianjurkan selama hamil dan menyusui masing-masing sebesar 1.200 mg per hari.

Remaja yang sedang tumbuh (11-24 tahun) dianjurkan mengonsumsi kalsium 1.200 mg per hari. Jarak kehamilan yang terlalu dekat tentu akan mempercepat kehilangan kalsium tulang, terutama bagi yang konsumsi hariannya kurang cukup. Dengan kehamilan yang diatur jaraknya (misalnya 2-3 tahun), diharapkan status kalsium ibu akan kembali normal sebelum hamil dan menyusui berikutnya.

5. Pola Makan yang Tidak Tepat
Makan hendaknya tidak diartikan sebagai rutinitas belaka. Dari aspek kesehatan, pola makan yang salah dapat membahayakan. Pola makan yang sangat mendukung osteoporosis adalah pola makan yang sangat rendah kalsium serta vitamin A, D, dan K. Kecukupan vitamin sebaiknya dipenuhi dari sumber alami, seperti sayuran-sayuran berdaun hijau tua.

Konsumsi tinggi kafein dapat menyebabkan pembuangan kalsium secara besar-besaran dalam air seni. Menghindari konsumsi protein yang terlalu banyak juga dapat mencegah osteoporosis. Hal ini disebabkan protein yang tercerna tubuh, melepaskan asam dalam aliran darah. Asam tersebut akan dinetralisasi tubuh dengan mengurai kalsium dari tulang.

Serat pangan yang dikonsumsi secara berlebihan juga kurang baik bagi tubuh. Serat pangan akan mengikat sebagian besar senyawa makanan dalam usus dan juga menghambat penyerapannya. Senyawa yang paling mudah berikatan dengan serat pangan adalah mineral, termasuk kalsium.

6. Pemakai Obat Kortikosteroid
Perbedaan obat dan racun sangatlah tipis, yang membedakan hanyalah dosis yang dipakai. Beberapa jenis obat dapat mengganggu kepadatan tulang. Pola yang ditimbulkan dapat berwujud gangguan dalam penyerapan kalsium atau gangguan terhadap mekanisme kerja hormon pengatur seperti yang terdapat pada obat golongan kortikosteroid.

Obat kortikosteroid tergolong istimewa, banyak jenis penyakit yang dapat disembuhkan. Obat ini digunakan untuk mengobati penyakit asma, bronkiale, alergi makanan, alergi obat, biduran, rhinitis alergi (kelainan hidung), artritis (kelainan sendi), dan penyakit lain karena proses alergi. Sayangnya, bila digunakan dalam waktu yang lama akan berakibat buruk untuk penggunanya.

Obat tersebut, selain dapat menimbulkan tukak lambung, juga dapat mengacaukan kadar gula darah, kemunduran elastisitas kulit, katarak, pertumbuhan bulu-bulu tambahan di luar proporsi, memudahkan seseorang terjangkit infeksi, bengkak di wajah dan kaki, hipertensi, dan kerapuhan tulang (osteoporosis).

7. Perokok
Sedikitnya 25 jenis penyakit timbul karena kebiasaan merokok, antara lain kanker kandung kemih, kanker paru, penyempitan pembuluh darah, yang dapat menyebabkan penyakit jantung dan stroke, serta kelainan osteoporosis. Efek merugikan atas kepadatan tulang berbanding lurus dengan masa penggunaan dan banyaknya rokok. Kebiasaan merokok satu batang sehari dalam satu bulan dapat mengakibatkan penurunan massa tulang sebesar 0,004 persen.

Belum diketahui pasti bagaimana merokok dapat mengakibatkan osteoporosis. Diduga, zat-zat dalam rokok mencetuskan pemecahan hormon esterogen pada wanita dan testosteron pada laki-laki secara berlebihan. Akibatnya, jumlah hormon dalam tubuh akan menurun. Dengan menurunnya kedua jenis hormon tersebut, pemeliharaan tulang jelas akan terpengaruh.

8. Peminum Kopi Berlebihan
Banyak yang berpendapat bahwa daya tarik minum kopi ada pada cita rasanya, kesan ritual, dan kehangatan yang ditimbulkannya. Namun, sebetulnya daya tarik utama kopi terletak pada kandungan kafein yang tinggi. Sebagai bahan penyegar, kafein dapat menghilangkan rasa kantuk, reaksi gerak lebih cepat, kewaspadaan dan konsentrasi meningkat.

Sayangnya, minuman ini juga membawa dampak yang buruk bagi kesehatan kita, akan terjadi peningkatan kadar kolesterol sebesar 36 persen, penurunan kadar vitamin B6 sebesar 21 persen, dan penurunan kepadatan tulang sebesar 0,0023 persen. Hal itu akan terjadi bila seseorang minum tiga cangkir kopi setiap hari selama dua minggu.

Penurunan kepadatan tulang ini belum diketahui secara pasti, tetapi para ilmuwan menduga peningkatan pembuangan kalsium terjadi melalui pembuangan air seni akibat efek diuretik kafein.

9. Peminum Alkohol
Secara meyakinkan alkohol dapat mengakibatkan kerusakan banyak organ tubuh. Pada otak akan terjadi kerusakan sel-sel saraf sehingga timbul gangguan fungsi berpikir, rasa, dan perilaku. Pada dinding dalam lambung terjadi luka-luka kecil.
Ancaman yang turut membayangi adalah kerapuhan tulang. Kondisi ini bisa terjadi lantaran adanya kegagalan yang sistematis sifatnya dalam pemeliharaan kadar mineral kalsium yang merupakan unsur penting dalam kepadatan tulang.

Adanya luka-luka kecil yang menahun pada lambung akan mengakibatkan perdarahan di lambung. Meskipun kecil bentuk lukanya, karena berlangsung dalam waktu lama, jumlah darah yang keluar menjadi banyak.

Telah kita ketahui bahwa jumlah kalsium dalam darah cukup banyak. Jika banyak darah yang keluar dari tubuh, akan banyak pula jumlah kalsium yang keluar dari tubuh, sehingga pengurangan atau penyerapan kalsium dari tulang semakin besar dan menandakan bahwa tulang semakin rapuh dengan berkurangnya kalsium tersebut.

Sumber: TrbPku

Oleh: kesmasy | Februari 19, 2010

Kenapa Anak Autis tidak Mau Dipeluk?

Para ilmuwan mengklaim telah menemukan penyebab mengapa anak yang mengidap autisme tidak mau disentuh atau dipeluk, bahkan oleh orang tuanya sendiri.

Jawaban ini diperoleh setelah para ilmuwan meneliti pengidap sindrom Fragile X, penyakit genetik yang kerap dikaitkan dengan autisme. Sindrom ini juga dikenal sebagai penyebab utama retardasi mental dan kesulitan belajar yang bersifat turun temurun.

Hasil riset menunjukkan, Fragile X menyebabkan tertundanya perkembangan sensor pada bagian otak yang disebut kortex, yang berfungsi merespon sentuhan. Efek domino yang dipicu oleh tentundanya perkembangan ini menyebabkan hubungan antara sel otak menjadi terganggu.

Fragile X disebabkan oleh mutasi gen pada kromosom X perempuan  yang mempengaruhi pembentukan sinap, jaringan penting yang menghubungan sel-sel saraf dalam otak.  Oleh karena anak laki-laki hanya memiliki satu kromosom X, mereka menjadi lebih rentan dipengaruhi  sindrom ini ketimbang perempuan. Sedangkan pada perempuan yang memiliki dua kromosom X, pengaruhnya tidak akan terlalu besar kalaupun salah satu kromosomnya terganggu. Anak laki-laki secara umum memang lebih rentan mengidap autisme ketimbang perempuan.

Seperti dilaporkan dalam jurnal Neuron, para ilmuwan Amerika Serikat melakukan riset pada tikus yang mengidap Fragile X. Dari riset ditemukan, mutasi yang terjadi pada tikus ini menghalangi produksi sejenis protein yang berkaitan langsung dengan protein pembentuk sinaps. Ini berarti bahwa perkembangan sinaps tertunda pada sensor korteks.

“Ada periode kritis dari perkembangan akhir ini karena otak menjadi sangat plastik dan berubah menjadi sangat cepat. Seluruh elemen dari perkembangan yang cepat ini seharusnya terkoordinasikan sehingga otak menjadi terhubung dengan benar dan berfungsi semestinya,” ungkap pimpinan riset Dr Anis Contractor, dari Northwestern University.

Mereka yang mengidap sindrom ini, kata  Dr Contractor, mengalami gangguan   perabaan (tactile defensiveness), menjadi cemas dan sering menarik diri dari hubungan sosial. Mereka tak mau menatap mata orang lain, tak mau dipeluk oleh orang tuanya, dan mereka sangat sensitif terhadap sentuhan dan suara.

“Semua dari ini menyebabkan  kecemasan bagi keluarga dan  teman-teman sebagiaman halnya bagi pasien Fragile X sendiri.  Sekarang kami memahami untuk pertamakalinya apa yang salah dengan otak mereka,” paparnya.

Sumber: TrbPku

Oleh: kesmasy | Februari 19, 2010

Bangkitkan Gairah Sexual Lewat Makanan Pedas

Mengonsumsi cokelat, tiram, dan strawberry untuk meningkatkan hasrat bercinta memang bukan sekadar mitos. Namun ada cara yang lebih efektif untuk mengobarkan gairah Anda yang sifatnya lebih jangka panjang, yaitu mengonsumsi cabai, jahe, dan zaitun.

Para peneliti mendapati bahwa aroma, rasa, bahkan penampilan makanan tertentu dapat beraksi sebagai pembangkit gairah. Pengaruhnya tak cuma membuat Anda tetap mood untuk bercinta, tetapi juga mengubah Anda menjadi penggoda dan pecinta yang lebih baik.

Cokelat, dalam berbagai penelitian memang efektif untuk meningkatkan gairah bercinta. Namun harian The New York Times juga pernah melaporkan bahwa orang yang beratnya 58,5 kg harus mengonsumsi cokelat sebanyak 11,2 kg dalam sekali makan untuk mengubah mood-nya secara drastis.

“Makanan yang berbeda memiliki nutrisi dan substansi yang berbeda, yang mempengaruhi tubuh secara fisiologis dengan cara yang berbeda pula. Itulah sebabnya makanan berbeda bekerja untuk tahapan yang berbeda,” ujar ahli seksologi klinis, Ava Cadell, PhD.

Untuk mengetahui pengaruh makanan ini, Cadell membentuk beberapa kelompok berdasarkan pengaruh fisiologis yang dimiliki anggota kelompok pada tubuhnya, dan bagaimana pengaruh tersebut dapat meningkatkan performa seksual pada tiap tahap kehidupan seksual orang tersebut.

Ketika sedang mencari pasangan yang potensial, Anda perlu memilih makanan yang mengeluarkan zat kimia dan hormon yang membuat Anda bahagia. Tujuannya untuk meningkatkan kepercayaan diri, menurunkan hambatan, dan membuat Anda menjadi penggoda yang lebih hebat.

Nah, makanan yang mendukung untuk itu adalah cabai, karena makanan yang pedas membuat jantung berdenyut lebih cepat. Selain itu juga pisang, yang mengandung bahan kimia yang memiliki pengaruh mengangkat mood dalam otak, dan meningkatkan kepercayaan diri.

Dalam tahap selanjutnya, merayu, dibutuhkan makanan pembangkit gairah yang dapat memicu pelepasan hormon seksual dan menyediakan energi yang cepat. Untuk tahap ini, Anda bisa mencoba jahe dan zaitun, terutama zaitun hitam. Jenis ini dikatakan mampu meningkatkan dorongan seks bagi perempuan. Anda bisa menambahkan buah zaitun hitam ke dalam menu salad Anda.

Sebaliknya, ada juga makanan yang perlu dihindari. The Smell and Taste Research Foundation, sebuah lembaga riset di Chicago, mendapati bahwa aroma ceri ternyata menyebabkan hasrat seksual perempuan nge-drop. Begitu juga aroma daging yang dimasak di atas arang kayu.

Sumber: TrbPku

Sejarah Hiperkes

Hiperkes berkembang setelah abad ke-16. Pada tahun 1556 oleh Agricola dan 1559 oleh Paracelcus di aderah pertambangan.

Benardi Rammazini (1633-1714), dikenakl sebagai bapak Hiperkes, yang membahas hiperkes di industry textile terutama mengenai penyakit akibat kerja (PAK).

Tujuan utama hiperkes yaitu menciptakan tenaga kerja yangs ehat dan produktif.

Faktor yang mempengaruhi sehat dan produktifitas yaitu

  1. Beban kerja (fisik, mental, sosial
  2. Beban tambahan dari lingkungan (fisik, kimia, biologis, fisiologis, psikologi)
  3. Kapasitas kerja berupa keterampilan, kesegaran jasmani, kesehatan tingkat gizi, jenis kelamin, umur, ukuran tubuh.

Hiperkes adalah spesialisasi dalam ilmu hygiene beserta segala sesuatu prakteknya yang dengan mengadakan penilaian kepada faktor-faktor penyebab penyakit baik kualitatif maupun kuantitatif dalam lingkungan kerja melalui pengukuran-pengukuran yang hasilnya digunakan untuk tindakan korektof dan upaya pencegahan.

Kesehatan kerja merupakan spesialisasi dalam ilmu kesehatan atau kedokteran beserta dengan praktek yang bertujuan agar tenaga kerja memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, baik fisik, mental maupun sosial dengan usaha-usaha ppreventif dan kuratif.

Ruang lingkup hiperkes;

  1. Kesehatan kuratif
  2. Kesehatan preventif
  3. Pengamanan bahaya oleh prses produksi
  4. Penyesuaian alat dan tenaga kerja

Keselamatan kerja adalah keselamatan yang bertalian dengan mesin, pesawat, alat peralatan, bahan, lingkungan kerja, sifat pekerjaan, cara kerja serta proses produksi.

Hipekes berupa laporan kesehatan yang ditujukan kepada pemelihara dan mempertinggi derajat kesehatan tenaga kerja, dilakukan dengan pengatura pemberian pengobatan, perawatan, mengatur persediaan tempat, cara dan syarat kerja yang memenuhi syarat untuk pencegahan penyakit baik sebagai akibat pekerjaan maupun penyakit umum serta menetapkan syarat kesehatan kerja bagi perum tenaga kerja.

Kecelakaan kerja merupakan kecelakaan yang terjadi akibat kerja atau kecelakaan yang terjadi sangat berhubungan dengan kerja, baik akibat langsung maupun terjadi pada saat pekerjaan dilakukan atau yang terjadi di lokasi pekerjaan.

Oleh: kesmasy | Januari 10, 2010

Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek)

Tujuan dilakukannya program kesehatan industry yaitu membuat pekerja menjadi lebih sehat sehingga produktivitas meningkat.

Perbedaan pelayanana kesehatan secara umum dengan pelayanan kesehata kerja:

Yankes Umum Yankes Kerja
Ruang lingkup luas dan sulit diterapakan Ruang lingkup sempit dan mudah diterapkan
Penanggungjawab pemerintah Penanggungjawab perusahaan
Bea dari pemerintah Bea dari perusahaan

JAMINAN SOSIAL

Bentuk program kesehatan industry yaitu JAMSOSTEK, yang dilaksanakan berdasarkan pasal 27 ayat 2 UUD 1945. Jaminana sosial ini merupakan tanggungjawab negara sesuai dengan kondisi dan kemamapuan keuangan negara. Bentuk jaminan sosial yaitu Funded Social Security, yaitu dilaksanakan oleh masayarakat yang terbatas pada tenaga kerja.

Bentuk jaminan sosial:

  1. Jaminan hari tua
  2. Jaminana pemeliharaan kesehatan
  3. Jaminan kematian
  4. Jaminan kecelakaan kerja

Jaminan Hari Tua

Merupakan program jaminan sosial terhadap akan adanya resiko-resiko ekonomi bagi tenaga kerja dan keluarga setelah tenaga kerja mamasuki masa pension. Jaminan ini digunakan sebagai pengganti terputusnya penghasilan tenaga kerja.

Ketentuan yang diterapkan biasanya JHT ditanggung oleh perusahaan sebesar 3,7% dari upah dan ditanggung oleh tenaga kerja sebesar 2% dari upah.

Tenaga kerja akan mendapatkan tabungan dngan jumlah yang telah ditabung ditambah bungan dan diperoleh jika:

  1. Tenaga kerja telah berusia 55 tahun atau pensiun
  2. Meninggal dunia
  3. Cacat total tetap
  4. PHK, dengan syarat telah menjadai peserta minimal 5 tahun dan masa tunggu selama 6 bulan
  5. Apabula pegi keluar negeri dan tidak kembali lagi
  6. Menjadi PNS aatau ABRI

Jaminan Pemeliharaan Kesehatan

Merupakan jaminan sosial yang diberikan kepada tenaga kerja an keluarganya dalam memelihara kesehatan.

Jenis pelayanan:

  1. Pelayanan dokter umum dan dokter gigi
  2. Obat-obat dan penunjang diagnostic
  3. Kesejahteraan ibu dan anak (imunisasi dasar dan KB)
  4. Pelayanan dokter spesialis dengan memebawa surat rujukan dokter PPK I
  5. Rawat unap, kelas II di RS pemerintah dan rawat inap kelas III di RS swasta, dimana diberikan selama 60 hari selama 1 tahun, termasuk 30 hri di ICU/ICCU
  6. Persalinan
  7. Gawqat darurat

Pelayanan khusus:

  1. Penggantian kaca mata (max 150.000)
  2. Penggantian gigi palsu (max 250.000)
  3. Penggantian mata palsu atau alat bantu pendengaran (max 300.000)
  4. Alat bantu tangan (300.000) dan alat bantu kaki (500.000)

Jaminan Kecelakaan Kerja

Jaminan Kecelakaan Kerja ini memberikan penggantian biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan atau pemberi kerja dalam menanggung resiko kecelakaan kerja yang dialami oleh karyawannya. Jaminan ini diatur dalam UU No ! tahun 1970 tentang kecelakaan kerja, termasuk penyakit akibat kerja.

Jaminan Kematian

Diperuntukan bagi ahli waris tenaga kerja yang menjadi peserta JAMSOSTEK yang meninggal bukan karena kecelakaan kerja. Jaminan ini diberikan sebagai upaya meringankan beban keluarga, baik dalam vbentuk pemakaman maupun santunan.

Jaminan Lain dari JAMSOSTEK

A. Dana Peningkatan Kesejahteraan Peserta (DPKB)

Merupakan dana yng dihimpun dan digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan peserta program JAMSOSTEK yang dialami dari sebagian dana hasil keuntungan PT JAMSOSTEK. Jaminan ini dilaksanakan berdasarkan SK MENKEU

Program-programnya:

DPKB bergulir (dikembalikan)

1)      Investasi jangka panjang

  • Pembangunan rumah susun
  • Pembangunan fasilitas yankes

2)      Pinjaman dana

  • Uang muka perumahan (PUMP)
  • Pinjaman koperasi

DPKB tidak bergulir (tidak dikembalikan)

1)      Bidang kesehatan: bantuan renovasi RS/Klinik, bantuan mobil ambulance, bantuan peralatan medis, yankes secara Cuma-cuma

2)      Bidang pendidikan: bea siswa, pelatihan tenaga kerja, bantuan untuk balai latihan kerja

3)      Bidang Keu PHK

B. Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL)

Merupakan kerjasama antara BUMN dengan usaha kecil yg bertujuan untuk meningkatkan hasil agar menjadi labih mandiri melalui pemanfaatan dana dari bagian laba BUMN. Dilaksanakan bedasarkan SK Men.BUMN No KEP-236/MBU tahun 2003.

Oleh: kesmasy | Januari 9, 2010

Hiperkes

Hiperkes berkembang setelah abad ke-16. Pada tahun 1556 oleh Agricola dan 1559 oleh Paracelcus di daerah pertambangan.

Benardi Rammazini (1633-1714), dikenal sebagai bapak Hiperkes, yang membahas hiperkes di industry textil terutama mengenai penyakit akibat kerja (PAK).

Tujuan utama hiperkes yaitu menciptakan tenaga kerja yang sehat dan produktif.

Faktor yang mempengaruhi sehat dan produktifitas yaitu

  1. beban kerja (fisik, mental, sosial
  2. beban tambahan dari lingkungan (fisik, kimia, biologis, fisiologis, psikologi)
  3. Kapasitas kerja berupa keterampilan, kesegaran jasmani, kesehatan tingkat gizi, jenis kelamin, umur, ukuran tubuh.

Hiperkes adalah spesialisasi dalam ilmu hygiene beserta segala sesuatu prakteknya yang dengan mengadakan penilaian kepada faktor-faktor penyebab penyakit baik kualitatif maupun kuantitatif dalam lingkungan kerja melalui pengukuran-pengukuran yang hasilnya digunakan untuk tindakan korektof dan upaya pencegahan.

Kesehatan kerja merupakan spesialisasi dalam ilmu kesehatan atau kedokteran beserta dengan praktek yang bertujuan agar tenaga kerja memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, baik fisik, mental maupun sosial dengan usaha-usaha preventif dan kuratif.

Ruang lingkup hiperkes;

  1. Kesehatan kuratif
  2. Kesehatan preventif
  3. Pengamanan bahaya oleh prses produksi
  4. Penyesuaian alat dan tenaga kerja

Keselamatan kerja adalah keselamatan yang bertalian dengan mesin, pesawat, alat peralatan, bahan, lingkungan kerja, sifat pekerjaan, cara kerja serta proses produksi.

Hipekes berupa laporan kesehatan yang ditujukan kepada pemelihara dan mempertinggi derajat kesehatan tenaga kerja, dilakukan dengan pengatura pemberian pengobatan, perawatan, mengatur persediaan tempat, cara dan syarat kerja yang memenuhi syarat untuk pencegahan penyakit baik sebagai akibat pekerjaan maupun penyakit umum serta menetapkan syarat kesehatan kerja bagi perum tenaga kerja.

Kecelakaan kerja merupakan kecelakaan yang terjadi akibat kerja atau kecelakaan yang terjadi sangat berhubungan dengan kerja, baik akibat langsung maupun terjadi pada saat pekerjaan dilakukan atau yang terjadi di lokasi pekerjaan.

Upaya pencegahan;

  1. Substitusi, yaitu mengganti bahan yang berbahaya dengan tidak
  2. Ventilasi
  3. Isolasi
  4. Proses produksi, yaitu perbaikan terhadap peralatan atau penggantian proses produksi
  5. Pemantauan penc
  6. Perlindungan diri
  7. Pelatihan/ pendidikan
  8. Pemeriksaan kesehatan, PKTK awal, berkala, dan khusus

Program Pokok

  1. Recognition (pengenalan)
  2. Evaluation (penilaian)
  3. Controlling (pengawasan dan pengendalian)

Recognation (Pengenalan)

  1. mencari informasi mengenai lokasi-lokasi bahaya dalam lingkungan kerja, dan mengetahui proses operasi
  2. survey pendahuluan, meliputi:
  • sanitasi umum berupa sumber air, syarat sanitasi, dll
  • bahan baku yang digunakan
  • sumber kontaminasi
  • alat pengendalian yang digunakan

Evaluation (Penilaian)

  1. pengambilan dan pemeriksaan sampel (sebelumnya harus ditentukan dulu titik sampel, jumlah sampel dan waktu pengambilan sampel)
  2. membandingkan hasil dengan standart (NAB)
  3. interprestasi hasil

Kegunaan NAB

  • sebagai kadar standart untuk perbandingan
  • pedoman untuk perencanaan produksi dan tekhnologi pengendalian
  • substitusi bahan beracun dengan yang tidak beracun
  • membantu menentukan gangguan kesehatan

Controlling (Pengawasan dan Pengendalian)

1. pengendalian secara tekhnis

  • substitusi
  • peruvahan proses
  • isolasi proses
  • penggunaan Local Exhauster
  • ventilasi

2. pengendalian secara administrasi

  • pendidikan dan latihan
  • shift kerja dan rotasi kerja
  • pemerikasaan kesehatan

3. pemakaian APD

Older Posts »

Kategori